Wednesday, October 14, 2015

CONTOH TUMBUHAN TUMHAYCUN



DORMANSI SEBAGAI ADAPTASI TINGKAH LAKU
TUMBUHAN Argemone mexicana Linn. (FAMILI PAPAVERACEAE) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN


(Tugas Mata KuliahTumbuhan Berbahaya dan Beracun)


Disusun Oleh :
                                    Hana Hunafa H.        (140410100036)
Ayu Aisyah                (140410110018)
Meidha Audina         (140410110027)
Sabila Hasna  M.       (140410110036)
Muhammad Feisal    (140410110045)
Pudji Meilinda R.      (140410110084)
Description: D:\사진\5031992668_84ae250f7c_z.jpg

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
JATINANGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Tumbuhan berbahaya dan beracun adalah tumbuhan yang dapat menyebabkan kerugian apabila manusia menyentuh maupun mengkonsumsinya. Di alam bebas, tentu terdapat banyak jenis tumbuhan yang dikategorikan berbahaya maupun beracun. Tumbuhan berbahaya merupakan tumbuhan yang morfologinya dapat menyebabkan luka fisik, seperti duri pada batang. Sementara tumbuhan beracun adalah tumbuhan yang kandungan fitokimianya dapat menyebabkan rasa sakit atau mabuk bahkan menyebabkan kematian apabila kita menyentuh atau memakan bagian tumbuhan tertentu.
Argemone mexicana merupakan salah satu tumbuhan herba yang ditemukan di Meksiko dan banyak tempat di belahan dunia lainnya. Tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan perintis yang dapa tumbuh pada tanah yang kering dan rendah nutrisi. Tumbuhan ini diketahui memiliki racun pada bijinya. Biji tumbuhan ini mirip dengan biji Brassica nigra yang dapat dikonsumsi. Mengkonsumsi biji Argemone mexicana dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut epidemic dropsy dengan gejala seperti pembengkakan parah terutama pada bagian kaki (Ownbey, 2007).
Adaptasi adalah cara tumbuhan meyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Tumbuhan Argemone mexicana merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di berbagai wilayah di belahan dunia. Fakta ini tentu menunjukkan bahwa Argemone mexicana memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan bahkan lingkungan ekstrem sekalipun.

1.2. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat adaptasi tumbuhan Argemon mexicana pada lingkungan tempat tumbuhnya.


1.3 Identifikasi Masalah
  1. Di mana saja penyebaran tumbuhan Argemone mexicana
  2. Apa saja faktor lingkungan yang mendukung tumbuhnya Argemone mexicana
  3. Bagaimana adaptasi tingkah laku yang dilakukan Argemone mexicana

1.4 Metode Umum
Metode yang digunakan adalah studi literatur yaitu penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam membuat makalah.
                                                         




















                                                          BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
                                                        

2.1 Deskripsi Argemone mexicana  Linn.
Argemone Mexicana Linn., Biasa disebut poppy Meksiko, Texas poppy, poppy berduri, poppy kuning, poppy thistle. ara setan, Bathurst gulma, steekbossie, bloudissel, dan (erroneosly) Scotch thistle, adalah penghuni asli Amerika Serikat terutama di wilayah yang lebih kering. A.mexicana memiliki bunga yang berdiameter sekitar 1 1/2 inci berwarna putih atau kuning, dan buah merupakan kapsul berduri, gulma khas yang sering umum di dan sepanjang alur sungai, di tepi bendungan, dan di tanah dibudidayakan. Phillips menjelaskan tumbuhan ini sebagai ramuan tahunan yang tumbuh cukup lebat hingga 3 meter; batang memiliki duri dan setiap lobus daun banyak - berakhir di tulang belakang (Phillips, E.P. 1938).
Daun merupakan sessile, semi-amplexicaul, pinnatifid sinuately, dan berduri pada margin, pertengahan tulang rusuk dan vena bawah; bunga kuning; kapsul berbentuk bulat panjang atau lonjong, berduri, jarang bersenjata; biji kecil, bulat, coklat kehitaman, sangat retikulat - scrobiculate. Berbagai bagian dari tanaman ini dilaporkan memiliki emetik kuat, potensi narkotika. Namun secara tradisional telah digunakan untuk mengobati sifilis dan kulit-penyakit (Krishnamurthy, 1969).

Gambar 2.1 Argemone mexicana
(Sumber: www.latin-wife.com)
2.2 Penyebaran Tanaman A. mexicana  Linn di India
A. mexicana Linn (Papaveracea) merupakan tanaman yang umum ditemukan di mana-mana melalui jalan darat-sisi dan bidang di India. Pabrik, Argemone mexicana Linn. milik Papaveraceae keluarga, adalah tanaman didistribusikan secara luas di seluruh daerah subtropis dan tropis di dunia (Krishnamurthy, 1969). Tumbuhan ini dapat tumbuh di lingkungan dengan variasi habitat, diantaranya samping jalan, rel kereta, tempat pembuangan, daerah yang terganggu, lapangan yang rusak, dan tanah kosong (Parsons & Cuthbertson, 2001).
Penyebaran A. mexicana  melalui biji. Satu tumbuhan A. mexicana  bila  diestimasikan dapat memproduksi 30.000 biji setiap tahunnya. Biji dari tumbuhan ini biasanya jatuh di dekat tumbuhan induknya. Biji tersebar oleh air yang bergerak, termasuk bila tumbuhan hidup di habitat riparian dan daerah dimana erosi dan longsor terjadi. Kontaminasi tanah, pakan ternak, kendaraan dan bulu dari hewan ternak dapat menjadi transportasti benih A. mexicana  (Parsons & Cuthbertson, 2001).

2.3  Faktor Lingkungan Pendukung Pertumbuhan A.mexicana
Tumbuhan ini dapat tumbuh lebih baik bila ditempatkan di tanah yang memiliki fertilitas yang rendah. Di Australia, tumbuhan ini tumbuh berkoloni di tempat daerah yang kurang dari fosfor (Parsons and Cuthbertson, 1992). A. Mexicana lebih menyukai tempat hidup yang terdapat nitrogen yang kurang (Ramakrishnan and Gupta, 1972). Di india, tumbuhan ini sebagai gulma dan menganggu tumbuhan berjenis rumput (sejenis gandum-ganduman, kacang-kacangan, sayuran, tanaman serat, dan tanaman tahunan) yang disekitarnya karena tumbuhan ini merupakan kompetitor.
            Tumbuhan ini memiliki musuh alaminya yaitu bakteri Xanthomonas pavericola dimana bakteri ini merupakan dari genus Xanthomonas yang menyebabkan penyakit pada bunga. Bakteri ini menginfeksi melalui stomata dan selalu melewati jaringan pembuluh sehingga menyebabkan batang dan sepal pada bunga menjadi warna hitam serta petals tidak dapat berkembang (Westcott, 2001)
2.4  Dormansi sebagai Adaptasi Tingkah Laku (Behavioral Adaptation)
Genus Argemone mencakup hampir 30 spesies yang semuannya memiliki batang berduri, dan berkapsul. Benih tanamannya berbentuk bulat dan memiliki diameter 1,5-2,5 mm berwarna cokelat gelap. A. mexicana  menjadi gulma serius di Australia (Wilson et.al., 1995). Selain menjadi gulma yang kompetitif di bidang pertanian, spesies Argemone tergolong beracun. Biji yang biasa dijadikan mustard dan dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit hingga menyebabkan kematian (Das & Khanna, 1997).
Di Kuba, A. mexicana  dapat berada dalam berbagai situasi penanaman (tebu, sayuran, kopi, kakao, buah jeruk, penanaman tembakau, dan padang rumput. Namun kurang dalam kultivasi padi. Spesies ini lebih cocok tumbuh pada kadar fosfor dan nitrogen yang tidak terlalu banyak. Banyak spesies yang memiliki biji menunjukkan tanda-tanda dormansi, yaitu mereka tidak segera berkecambah ketika ditempatkan dalam kondisi perkecambahan mereka yang tepat. Pemecah dormansi bisa berupa tinggi rendahnya suhu, faktor lingkugan yang mengubah struktur fisika ataupun kimia benih, atau juga kombinasi dari faktor yang berbeda. Tingkat dormansi benih dapat berubah terus menerus pada skala tertentu. Banyak spesies yang bereaksi terhadap lingkungan dan menyesuaikan tingkat dormansinya..
Tipe embrio dari A. mexicana adalah tipe yang linear dan lambat dalam waktu penyebaran. Oleh karena itu, embrio spesies ini perlu tumbuh sebelum perkecambahan. Akibatnya spesies ini memiliki beberapa jenis dormansi morfologi. Benih segar dari spesies yang hanya memiliki dormansi morfologi harus memulai pertumbuhan embrio mereka ketika ditempatkan pada kondisi yang sesuai untuk perkecambahan mereka. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, benih dari spesies ini tidak berkecambah sebagai tanggapan terhadap pengujian suhu, intensitas cahaya, dan lama waktu penginkubasian yang berbeda. Semua hal yang diketahui mencakupi kombinasi antara tipe dormansi morfologi dan fisiologi.
Satu-satunya jenis dormansi yang berdasarkan pada tiga perbedaan temperature sebelum perkecambahan disebut deep simple double morphological dormancy. Spesies yang memiliki dormansi jenis ini mengkombinasikan stratifikasi hangat dan dingin untuk memecahkan dormansi hipokotil dan epikotil secara terpisah sebelum perkecambahan (Nikolaeva, 1977).
A. mexicana tidak menunjukkan tipe dormansi deep simple double morphological dormancy. Pada kulit biji spesies ini tidak menghambat imbibisi sehingga spesies ini tidak memiliki dormansi fisik. Tidak ada struktur dalam bijinya yang terlihat membatasi pertumbuhan embrio atau perkecambahannya.
Tampaknya belum ada studi sebelumnya yang dilakukan pada perkecambahan Argemone. Sejauh yang telah diketahui, semua Papaveraceae memiliki embrio yang belum matang dan linear, sehingga memiliki beberapa jenis dormansi morfologi. Papaveraceae di wilayah sekitar Arktik umumnya memiliki dormansi tipe morphophysiological, namun Papaveraceae di zona tropis tidak bisa diasumsikan memiliki tipe dormansi yang serupa. Di daerah tropis, perbedaan musim sangat kecil dan mungkin pengaruh lingkungan dari perubahan temperatur di daerah tropis merupakan indikator yang lebih baik untuk perkecambahan (Karlsson et al., 2003).














BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Argemone mexicana Linn. adalah tanaman yang dapat tumbuh di lingkungan dengan berbagai variasi habitat. Tumbuhan ini terdistribusi secara luas di seluruh daerah subtropis dan tropis di dunia dimana penyebarannya adalah melalui biji.

2. Tumbuhan ini dapat tumbuh lebih baik bila di tempat tanah yang memiliki fertilitas rendah. Di Australia, tumbuh berkoloni di tempat daerah yang kurang fosfor. Selain itu tumbuhan ini lebih menyukai tempat hidup yang memiliki nitrogen rendah.

3. Tipe embrio dari A. mexicana adalah tipe yang linear dan lambat dalam waktu penyebaran. Oleh karena itu, embrio spesies ini perlu tumbuh sebelum perkecambahan. Akibatnya spesies ini memiliki beberapa jenis dormansi morfologi.














DAFTAR PUSTAKA



Das, M. & Khanna, S. K. (1997): Clinicoepidemiological, toxicological, and safety evaluation studies on argemone oil. – Critical Rev. Toxicol. 27: 273–297.

Horst, R. Keneth. 2001. Westcott’s Plant Disease Handbook 6th edition. Kluwer Academic Publishing. United States of America.
http://www.latin-wife.com/Colombian-Flowers-/images/argemone-mexicana.jpg

Karsslon et al,. (2003) Seed dormancy pattern of the annuals Argemone ochroleuca and A. mexicana (Papaveraceae). Flora 198 :329

Krisnamurthy A: The wealth of India. Vol VIII, publication and information directorate, CSIR, New Delhi, 1969: 415-417.

Nikolaeva, M. G. (1977): Factors controlling the seed dormancy pattern. pp. 51–74 in Kahn, A. A. (Ed.) The physiology and biochemistry of seed dormancy and germination.– North-Holland Publishing Company, Amsterdam.

Ownbey, G.B. (2007) Argemone. In Wilson, A.J.G. (ed.) Flora of Australia, Volume 2, Winteraceae to Platanaceae. ABRS, CSIRO Publishing, Melbourne.

Parsons, W.T. & Cuthbertson, E.G. (2001) Noxious Weeds of Australia, 2nd Edition. CSIRO Publishing, Victoria.

Phillips, E.P. 1938: Division of Botany, Series No. 41. Departement of Agriculture, Union of South Africa.

Ramakrishnan PS, Gupta U, 1972. Nutrient factors influencing the distribution of two closely realted species of Argemone. Weed Research, 12(3): 234-240.
Wilson, B. J.; Hawton, D. & Duff, A. A. (1995): Crop weeds of northern Australia. – Dept. Primary Industries, Brisbane.

No comments:

Post a Comment