DORMANSI SEBAGAI ADAPTASI TINGKAH LAKU
TUMBUHAN Argemone mexicana Linn.
(FAMILI PAPAVERACEAE) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN
(Tugas Mata KuliahTumbuhan Berbahaya dan
Beracun)
Disusun Oleh :
Hana Hunafa
H. (140410100036)
Ayu
Aisyah (140410110018)
Meidha
Audina (140410110027)
Sabila
Hasna M. (140410110036)
Muhammad
Feisal (140410110045)
Pudji
Meilinda R. (140410110084)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
JATINANGOR
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tumbuhan
berbahaya dan beracun adalah tumbuhan yang dapat menyebabkan kerugian apabila
manusia menyentuh maupun mengkonsumsinya. Di alam bebas, tentu terdapat banyak
jenis tumbuhan yang dikategorikan berbahaya maupun beracun. Tumbuhan berbahaya
merupakan tumbuhan yang morfologinya dapat menyebabkan luka fisik, seperti duri
pada batang. Sementara tumbuhan beracun adalah tumbuhan yang kandungan
fitokimianya dapat menyebabkan rasa sakit atau mabuk bahkan menyebabkan
kematian apabila kita menyentuh atau memakan bagian tumbuhan tertentu.
Argemone mexicana
merupakan salah satu tumbuhan herba yang ditemukan di Meksiko dan banyak tempat
di belahan dunia lainnya. Tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan perintis
yang dapa tumbuh pada tanah yang kering dan rendah nutrisi. Tumbuhan ini
diketahui memiliki racun pada bijinya. Biji tumbuhan ini mirip dengan biji Brassica nigra yang dapat dikonsumsi.
Mengkonsumsi biji Argemone mexicana dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut epidemic
dropsy dengan gejala seperti pembengkakan parah terutama pada bagian kaki (Ownbey,
2007).
Adaptasi adalah
cara tumbuhan meyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Tumbuhan Argemone mexicana merupakan tumbuhan
yang banyak ditemukan di berbagai wilayah di belahan dunia. Fakta ini tentu
menunjukkan bahwa Argemone mexicana memiliki
adaptasi yang baik terhadap lingkungan bahkan lingkungan ekstrem sekalipun.
1.2.
Tujuan
Tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui tingkat adaptasi tumbuhan Argemon mexicana pada lingkungan tempat
tumbuhnya.
1.3
Identifikasi Masalah
- Di mana saja penyebaran tumbuhan Argemone mexicana
- Apa saja faktor lingkungan yang mendukung tumbuhnya Argemone mexicana
- Bagaimana adaptasi tingkah laku yang dilakukan Argemone mexicana
1.4 Metode Umum
Metode yang digunakan adalah studi literatur yaitu
penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil
penelitian yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang digunakan dalam
membuat makalah.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Deskripsi Argemone
mexicana Linn.
Argemone
Mexicana Linn., Biasa
disebut poppy Meksiko, Texas poppy, poppy
berduri, poppy kuning,
poppy thistle. ara
setan, Bathurst gulma,
steekbossie, bloudissel, dan (erroneosly) Scotch
thistle, adalah penghuni asli Amerika Serikat terutama di wilayah yang lebih kering. A.mexicana memiliki bunga yang berdiameter sekitar 1 1/2 inci berwarna
putih atau kuning, dan buah merupakan kapsul
berduri, gulma khas
yang sering umum
di dan sepanjang alur sungai,
di tepi bendungan, dan di tanah dibudidayakan.
Phillips menjelaskan tumbuhan ini
sebagai ramuan tahunan yang tumbuh cukup lebat
hingga 3 meter; batang
memiliki duri dan
setiap lobus daun banyak - berakhir
di tulang belakang (Phillips,
E.P. 1938).
Daun
merupakan sessile, semi-amplexicaul,
pinnatifid sinuately, dan berduri pada margin,
pertengahan tulang rusuk dan vena bawah; bunga
kuning; kapsul berbentuk bulat
panjang atau lonjong, berduri, jarang bersenjata;
biji kecil, bulat, coklat kehitaman, sangat
retikulat - scrobiculate.
Berbagai bagian dari tanaman ini dilaporkan memiliki emetik kuat, potensi narkotika.
Namun secara tradisional telah digunakan untuk mengobati sifilis dan kulit-penyakit (Krishnamurthy,
1969).
Gambar 2.1
Argemone mexicana
(Sumber: www.latin-wife.com)
2.2
Penyebaran Tanaman A.
mexicana Linn di India
A. mexicana Linn (Papaveracea) merupakan tanaman yang umum ditemukan di mana-mana melalui jalan darat-sisi dan bidang di India.
Pabrik, Argemone mexicana
Linn. milik Papaveraceae
keluarga, adalah tanaman didistribusikan secara luas di seluruh daerah subtropis dan tropis
di dunia (Krishnamurthy, 1969). Tumbuhan
ini dapat tumbuh di lingkungan dengan variasi habitat, diantaranya samping
jalan, rel kereta, tempat pembuangan, daerah yang terganggu, lapangan yang
rusak, dan tanah kosong (Parsons & Cuthbertson, 2001).
Penyebaran A. mexicana melalui biji. Satu tumbuhan A. mexicana
bila diestimasikan dapat
memproduksi 30.000 biji setiap tahunnya. Biji dari tumbuhan ini biasanya jatuh
di dekat tumbuhan induknya. Biji tersebar oleh air yang bergerak, termasuk bila
tumbuhan hidup di habitat riparian dan daerah dimana erosi dan longsor terjadi.
Kontaminasi tanah, pakan ternak, kendaraan dan bulu dari hewan ternak dapat
menjadi transportasti benih A.
mexicana (Parsons & Cuthbertson,
2001).
2.3 Faktor Lingkungan Pendukung Pertumbuhan A.mexicana
Tumbuhan ini
dapat tumbuh lebih baik bila ditempatkan di tanah yang memiliki fertilitas yang
rendah. Di Australia, tumbuhan ini tumbuh berkoloni di tempat daerah yang
kurang dari fosfor (Parsons and Cuthbertson, 1992). A. Mexicana lebih menyukai tempat hidup yang terdapat nitrogen yang
kurang (Ramakrishnan and Gupta, 1972). Di india, tumbuhan ini sebagai gulma dan
menganggu tumbuhan berjenis rumput (sejenis gandum-ganduman, kacang-kacangan,
sayuran, tanaman serat, dan tanaman tahunan) yang disekitarnya karena tumbuhan
ini merupakan kompetitor.
Tumbuhan
ini memiliki musuh alaminya yaitu bakteri Xanthomonas
pavericola dimana bakteri ini merupakan dari genus Xanthomonas yang menyebabkan penyakit pada bunga. Bakteri ini
menginfeksi melalui stomata dan selalu melewati jaringan pembuluh sehingga
menyebabkan batang dan sepal pada bunga menjadi warna hitam serta petals tidak
dapat berkembang (Westcott, 2001)
2.4 Dormansi sebagai Adaptasi Tingkah Laku (Behavioral Adaptation)
Genus Argemone mencakup hampir 30 spesies yang
semuannya memiliki batang berduri, dan berkapsul. Benih tanamannya berbentuk
bulat dan memiliki diameter 1,5-2,5 mm berwarna cokelat gelap. A. mexicana
menjadi gulma serius di Australia (Wilson et.al., 1995). Selain menjadi gulma yang kompetitif di bidang
pertanian, spesies Argemone tergolong
beracun. Biji yang biasa dijadikan mustard dan dikonsumsi dapat menyebabkan
penyakit hingga menyebabkan kematian (Das & Khanna, 1997).
Di Kuba, A. mexicana
dapat berada dalam berbagai situasi penanaman (tebu, sayuran, kopi,
kakao, buah jeruk, penanaman tembakau, dan padang rumput. Namun kurang dalam
kultivasi padi. Spesies ini lebih cocok tumbuh pada kadar fosfor dan nitrogen
yang tidak terlalu banyak. Banyak spesies yang memiliki biji menunjukkan
tanda-tanda dormansi, yaitu mereka tidak segera berkecambah ketika ditempatkan
dalam kondisi perkecambahan mereka yang tepat. Pemecah dormansi bisa berupa
tinggi rendahnya suhu, faktor lingkugan yang mengubah struktur fisika ataupun
kimia benih, atau juga kombinasi dari faktor yang berbeda. Tingkat dormansi
benih dapat berubah terus menerus pada skala tertentu. Banyak spesies yang
bereaksi terhadap lingkungan dan menyesuaikan tingkat dormansinya..
Tipe embrio dari
A. mexicana adalah tipe yang linear
dan lambat dalam waktu penyebaran. Oleh karena itu, embrio spesies ini perlu
tumbuh sebelum perkecambahan. Akibatnya spesies ini memiliki beberapa jenis
dormansi morfologi. Benih segar dari spesies yang hanya memiliki dormansi
morfologi harus memulai pertumbuhan embrio mereka ketika ditempatkan pada
kondisi yang sesuai untuk perkecambahan mereka. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, benih dari spesies ini tidak berkecambah sebagai tanggapan
terhadap pengujian suhu, intensitas cahaya, dan lama waktu penginkubasian yang
berbeda. Semua hal yang diketahui mencakupi kombinasi antara tipe dormansi
morfologi dan fisiologi.
Satu-satunya
jenis dormansi yang berdasarkan pada tiga perbedaan temperature sebelum
perkecambahan disebut deep simple double
morphological dormancy. Spesies yang memiliki dormansi jenis ini
mengkombinasikan stratifikasi hangat dan dingin untuk memecahkan dormansi
hipokotil dan epikotil secara terpisah sebelum perkecambahan (Nikolaeva, 1977).
A. mexicana
tidak menunjukkan tipe dormansi deep
simple double morphological dormancy. Pada kulit biji spesies ini tidak
menghambat imbibisi sehingga spesies ini tidak memiliki dormansi fisik. Tidak
ada struktur dalam bijinya yang terlihat membatasi pertumbuhan embrio atau
perkecambahannya.
Tampaknya belum
ada studi sebelumnya yang dilakukan pada perkecambahan Argemone. Sejauh yang telah diketahui, semua Papaveraceae memiliki
embrio yang belum matang dan linear, sehingga memiliki beberapa jenis dormansi
morfologi. Papaveraceae di wilayah sekitar Arktik umumnya memiliki dormansi
tipe morphophysiological, namun Papaveraceae di zona tropis tidak bisa
diasumsikan memiliki tipe dormansi yang serupa. Di daerah tropis, perbedaan
musim sangat kecil dan mungkin pengaruh lingkungan dari perubahan temperatur di
daerah tropis merupakan indikator yang lebih baik untuk perkecambahan (Karlsson
et al., 2003).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Argemone
mexicana Linn. adalah tanaman yang dapat tumbuh di lingkungan dengan
berbagai variasi habitat. Tumbuhan ini terdistribusi secara luas di seluruh
daerah subtropis dan tropis di dunia dimana penyebarannya adalah melalui biji.
2. Tumbuhan ini dapat tumbuh lebih baik bila di
tempat tanah yang memiliki fertilitas rendah. Di Australia, tumbuh berkoloni di
tempat daerah yang kurang fosfor. Selain itu tumbuhan ini lebih menyukai tempat
hidup yang memiliki nitrogen rendah.
3. Tipe
embrio dari A. mexicana adalah tipe
yang linear dan lambat dalam waktu penyebaran. Oleh karena itu, embrio spesies
ini perlu tumbuh sebelum perkecambahan. Akibatnya spesies ini memiliki beberapa
jenis dormansi morfologi.
DAFTAR
PUSTAKA
Das, M. & Khanna, S. K. (1997): Clinicoepidemiological,
toxicological, and safety evaluation studies on argemone oil. – Critical Rev.
Toxicol. 27: 273–297.
Horst, R. Keneth. 2001. Westcott’s Plant Disease Handbook 6th edition. Kluwer Academic
Publishing. United States of America.
http://www.latin-wife.com/Colombian-Flowers-/images/argemone-mexicana.jpg
Karsslon et al,. (2003) Seed dormancy pattern of the annuals
Argemone ochroleuca and A. mexicana
(Papaveraceae). Flora 198 :329
Krisnamurthy
A: The wealth of India. Vol VIII,
publication and information directorate, CSIR, New Delhi, 1969: 415-417.
Nikolaeva, M. G. (1977): Factors controlling the seed dormancy
pattern. pp. 51–74 in Kahn, A. A. (Ed.) The physiology and biochemistry of seed
dormancy and germination.– North-Holland Publishing Company, Amsterdam.
Ownbey,
G.B. (2007) Argemone. In Wilson, A.J.G. (ed.) Flora of Australia, Volume 2,
Winteraceae to Platanaceae. ABRS, CSIRO Publishing, Melbourne.
Parsons,
W.T. & Cuthbertson, E.G. (2001) Noxious Weeds of Australia, 2nd Edition.
CSIRO Publishing, Victoria.
Phillips,
E.P. 1938: Division of Botany, Series
No. 41. Departement of Agriculture, Union of South Africa.
Ramakrishnan PS, Gupta U, 1972. Nutrient factors
influencing the distribution of two closely realted species of Argemone. Weed
Research, 12(3): 234-240.
Wilson, B. J.; Hawton, D. & Duff, A. A. (1995): Crop weeds
of northern Australia. – Dept. Primary Industries, Brisbane.
No comments:
Post a Comment