ISI
2.1
Nematoda
Yang Menyebabkan Penyakit Pada Tanaman
Nematoda berukuran sangat kecil, panjangnya berkisar
antara 300-1.000 μm. Meskipun beberapa jenis mempunyai panjang
sampai 4 mm. Secara umum nematoda berbentuk seperti belut, tubuh tidak
bersegmen, simetris bilateral, transparan,
tidak mempunyai rongga tubuh (pseudocelumate), tubuh dilapisi lapisan kutikula
yang lembut sehingga memudahkan bergerak, dan tidak berkaki maupun anggota
tubuh lain. Nematoda betina pada beberapa jenis dapat berbentuk seperti buah pir
ketika memasuki stadia dewasa (Bambang
Purnomo, 2006).
Contoh
nematoda patogen tumbuhan, yaitu Meloidogyne javanica (nematoda bintil akar
cabe), M. exiguagua (nematoda bintil akar kopi), Heterodera geotingiana
(nematoda sista pada kacang), H. schachtii (nematoda sista pada kentang),
Radopholus similis (nematoda pelubang akar pisang), Tylenchulus semipenetrans
(nematoda jeruk), Pratylenchus spp. (nematoda luka), Ditylenchus dipsaci
(nematoda batang dan umbi), Trichodorus christei (nematoda pemotong akar) (Bambang Purnomo,
2006).
Aktivitas
Nematoda dalam tubuh tanaman berpengaruh secara kontinyu terhadap fisiologi
inang Oleh karena itu, nematoda merupakan satu-satunya kelompok hewan yang
dikategorikan ke dalam patogen. Nematoda berbentuk cacing tetapi dalam
taksonomi bukan merupakan cacing (Vermes) (Bambang
Purnomo, 2006).
Secara umum,
serangan nematoda menyebabkan kerusakan pada, karena nematoda mengisap sel-sel
akar, sehingga pembuluh jaringan terganggu, akibatnya translokasi air dan hara
terhambat. Serangan nematoda juga dapat mempengaruhi proses fotosintesa dan
transpirasi (Mustika, 2005).
Untuk
yg di bawah sini tolong tambahin lagi ya J
2.1.1
Nematoda
Sebagai Parasit Tanaman.
Nematoda
parasit tanaman dapat menyebabkan kerusakan hampir mencapai 100 persen, yang
menyebabkan kerusakan pada tanaman hampir semuanya hidup didalam tanah, baik
yang hidup bebas didalam tanah bagian luar akar dan batang didalam tanah bahkan
ada beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan batang (Bambang Purnomo,
2006).
2.1.2 Cara Nematoda Parasit
Tanaman Menyerang Akar Dan Pengaruhnya Terhadap Tanaman.
Nematoda yang menyerang akar tanaman hingga dapat menimbulkan
kerusakan mekanis. yang menyebabkan kerusakan pada tanaman hampir semuanya
hidup didalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah bagian luar akar dan
batang didalam tanah bahkan ada beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap
didalam akar dan batang
(Bambang Purnomo,
2006).
Konsentrasi hidup nematoda
lebih besar terdapat didalam perakaran tumbuhan inang terutama disebabkan oleh
laju reproduksinya yang lebih cepat karena tersedianya makanan yang cukup dan
tertariknya nematoda oleh zat yang dilepaskan dalam rizosfir awalnya,
telur-telur nematoda diletakan pada akar - akar tumbuhan di dalam tanah yang
kemudian telur akan berkembang menjadi larva dan nematoda dewasa. Berkumpulnya populasi nematoda disekitar
perakaran ini mendorong nematoda menyerang akar dengan jalan menusuk dinding
sel (Bambang
Purnomo, 2006).
Nematoda dewasa terus-menerus bergerak
tiap detik, tiap jam, tiap hari dan menetap di sekitar akar, dalam gerakan -
gerakan tersebut nematoda menggigit dan menginjeksikan air ludah pada bagian
akar tumbuhan, menyebabkan sel tumbuhan menjadi rusak. Gejala kerusakan pada
akar akibat gigitan nematoda ditandai dengan adanya puru akar. Luka akar, ujung
akar rusak dan akar akan membusuk apabila infeksi nematoda tersebut disertai
oleh bakteri dan jamur patogen. Gejala kerusakan pada akar biasanya selalu
diikuti oleh pertumbuhan tanaman yang lambat dikarenakan terhambatnya
penyerapan unsur hara oleh akar yang akhirnya terjadi defisiensi hara seperti
daun menguning kering dan panas, sehingga produktifitas
dan kuantitas hasil panen menurun bahkan untuk tanaman-tanaman tertentu
mengakibatkan tanaman tidak dapat panen sama sekali (puso), menurun dan
kualitasnya jelek (Bambang Purnomo,
2006).
2.1.3 Gejala
Serangan Nematoda Pada Tanaman
Gejala serangan nematoda terbagi
atas dua kelompok:
A. Gejala serangan di atas permukaan tanah
1.
Pertumbuhan
tidak normal yang diakibatkan oleh luka pada tunas, titik tumbuh, dan primordial bunga:
a) Tunas mati.
Kadang-kadang serangan nematoda
menyebabkan matinya tunas atau titik tumbuh tanaman, sehingga tanaman tidak
dapat hidup. Kasus ini terjadi pada tanaman strawberry yang terserang Aphelenchoides
b) Batang dan daun mengkerut
Serangan nematoda pada titik tumbuh
tanaman, kadang-kadang tidak sampai menyebabkan tanaman mati dan masih
memungkinkan batang, daun, atau struktur lain dapat berkembang. Perkembangan
organ-organ tersebut tidak sempurna sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan
atau pemuntiran. Contoh tanaman gandum terserang larva Anguina tritici pada
daerah titik tumbuhnya
.
c) Puru biji
Biji tanaman
rumputan atau biji-bijian yang terserang Anguina. Setelah bunga terbentuk,
nematoda yang telah tumbuh sempurna mulai masuk dan menyerang padabagian ini
sampai nematoda dewasa. Di tempat inilah nematoda bekembang biak. Akibatnya
primordial bunga akan membentuk puru yang di dalamnya berisi sejumlah besar
larva nematoda; nematoda ini mampu hidup pada waktu yang cukup lama.
(Bambang Purnomo,
2006).
2.
Pertumbuhan tidak
normal sebagai akibat terjadinya luka pada bagian dalam batang dan daun.:
a) Nekrosis
Beberapa jenis nematoda hidup dan makan
dalam jaringan batang dan daun, akibatnya terjadi nekrosis. Contoh gejala
penyakit “cincin merah” pada batang kelapa yang terserang oleh Rhadinaphelenchus
cocophilus, terjadi karena adanya luka pada pangkal batang tanaman
tersebut. Contoh lain, Ditylenchus dipsaci yang menyebabkan luka pada
batang dan daun pada berbagai tanaman.
b) Bercak dan luka daun.
Nematoda yang menyerang daun,
kadang-kadang makan dan merusak parenkim. Nematoda tersebut masuk melalui
stomata. Contoh : Aphelenchoides ritzemabosi yang menyerang daun Chrysantemum.
c) Puru pada daun
Anguina
balsamophila dan A.
millefolii menyebabkan terjadinya puru pada daun yang terserang oleh
nematoda ini.
- Gejala Di Bawah Permukaan Tanah.
a) Puru akar
Gejala ini tampak apabila suatu
tanaman terserang nematoda puru akar. Ada beberapa jenis nematoda yang
menyebabkan puru akar, yaitu Meloidogyne spp., Naccobus, Ditylenhus
radicicola. Kedua nematoda tersebut membentuk puru pada akar tanaman oat,
barley, tomat, kentang dan jenis tanaman lain.
b) Busuk
Nematoda yang masuk pada tanaman
menyebabkan luka. Terjadinya luka ini mula-mula disebabkan oleh cucukan
nematoda, namun kerusakan yang lebih berat yang terjadi selanjutnya mungkin
diakibatkan oleh serangan organisme lain yang masuk sebagai hama sekunder.
Contoh. Gejal busuk oleh Ditylenchus destructor pada umbi kentang.
c)Nekrosis pada permukaan
Nematoda
yang makan akar tanaman dari luar, mungkin akan menyebabkan matinya sel-sel
yang terdapat di permukaan jaringan. Keadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan
terjadinya perubahan warna pada bagian tersebut. Apabila populasi nematoda yang
menyerang tinggi dapat menyebabkan matinya sel-sel epidermis, sehingga
akar-akar yang masih muda akan berubah warnanya menjadi kekuningan sampai
kecoklat-coklatan. Contoh Aphelenchoides parietinus menyerang Cladonia
fimbriata (lumut kerak) dan Tylenchuluss semipenetrans menyerang
tanaman jeruk.
d) Luka
Gejala ini terjadi apabila cucukan
nematoda menyebabkan terjadinya luka yang berukuran kecil sampai sedang.
Contoh: Radopholus similis pada akar pisang.
e) Percabangan akar yang berlebihan (excessive
root branching)
Adanya serangan nematoda dapat memacu
terbentuknya akar-akar kecil di sekitar ujung akar. Contoh serangan Naccobus,
Trichodorus.
f) Luka
atau kematian ujung akar.
Setelah nematoda makan pada akar,
mengakibatkan ujungnya akan terhenti pertumbuhannya, demikian pula terhentinya
pertumbuhan cabang-cabang akar, sehingga akan timbul gejala:
a. “Stubby root”; yaitu
cabang-cabang akar yang berukuran kecil akan terhenti pertumbuhannya, sehingga
membentuk ikatan akar.
b. “Coarse root”, yaitu apabila
pertumbuhan akar yang menyamping terhenti, beberapa diantaranya berukuran
pendek, system perakaran utama lebih besar dan tidak banyak dijumpai akar-akar
yang kecil.
c. “curly tip”, yaitu luka yang
terjadi pada sisi akar dekat ujung, yang mungkin akan menghambat pertumbuhan
dan pemanjangan akar pada bagian sisi tersebut. Akibatnya akar akan memuntir.
Gejala ini timbul akibat serangan nematoda Xiphinema (dagger nematode).
(Bambang Purnomo,
2006).
2.1.2
Beberapa
Spesies Nematoda Pada Tanaman Yang Banyak Ditemukan
A. Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.)
Nematoda
Meloidogyne spp. adalah nematode parasit yang menyerang akar. Nematoda
puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan parasit penting dan banyak menyerang
tanaman di lahan pengembangan maupun pembenihan, sehingga banyak menimbulkan
kerugian bagi petani karena terjadi penurunan produktivitasnya. Nematode ini
masuk kedalam akar dan menginfeksi akar, sehingga akar akan membengkak dan
tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada bagian akar yang membengkak ini
terdapat nematode yang bersarang di dalamnya. (Bambang
Purnomo, 2006).
Nematoda Meloidogyne
spp. adalah nematode parasit yang menyerang akar. Nematoda puru akar (Meloidogyne
spp.) merupakan parasit penting dan banyak menyerang tanaman di lahan
pengembangan maupun pembenihan, sehingga banyak menimbulkan kerugian bagi
petani karena terjadi penurunan produktivitasnya. Nematode ini masuk kedalam
akar dan menginfeksi akar, sehingga akar akan membengkak dan tidak dapat
berfungsi dengan baik. Pada bagian akar yang membengkak ini terdapat nematode
yang bersarang di dalamnya.
(Bambang
Purnomo, 2006).
B. Nematoda Pelubang Akar (Radopholus
similis) dan Gejala Serangannya
Radopholus
similis atau nematoda pelubang akar diketahui
sebagai endoparasit migratori pada berbagai jenis tanaman. Nematoda ini merusak
atau makan bagian korteks akar sehingga terjadi lubang-lubang pada akar
tersebut. Semua stadia dapat dijumpai pada di dalam akar dan tanah. Jantan
bersifat nonparasit, sedangkan stadia lainnya bersifat parasit pada tanaman
(Mustika, 2003).
Nematoda R. Similis termasuk dalam
Kelas Secernentea, Ordo Tylnchida, Famili Pratylenchidae dan Genus Radopholus
(Williams and Siddiqi, 1973). Dari sisi biologi, nematoda luka akar mempunyai
perbedaan dengan nematoda yang lain. Nematoda luka akar akan dapat berkembang
biak lebih baik di dalam akar tanaman yang pertumbuhannya tidak baik. Tanaman
yang mempunyai zat makanan minimal mendorong nematoda berkembang dibandingkan
dengan tanaman yang menyediakan zat makanan optimal (Dropkin,1992).
C. Nematofa
Peluka Akar (Pratylenchus
coffeae)
dan Gejala Serangannya
Pratylenchus
coffeae menyerang
jaringan kortek akar serabut terutama akar-akar serabut yang aktif menyerap
unsur hara dan air. Akibatnya akar serabut menjadi rusak, berwarna coklat dan
terdapat luka-luka nekrotik. Luka-luka tersebut secara bertahap meluas,
sehingga akhirya seluruh akar serabut membusuk. (Bambang
Purnomo, 2006).
Gejala kerusakan oleh
nematoda pada bagian tanaman. di atas permukaan tanah umumnya tidak spesifik.
Tanaman tanaman tampak kerdil, pertumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang
primer mengecil, daun tua berwarna kuning yang secara perlahan-lahan akhirnya rontok dan
tanaman mati. Akar tanaman kopi yang terserang oleh P. coffeae warnanya
berubah menjadi kuning, selanjutnya berwarna coklat dan kebanyakan akar
lateralnya busuk. Luka yang terjadi pada akar berakibat merusak seluruh sistem
perakaran tanaman kopi (Mustika, 2003)
DAFTAR
PUSTAKA
Purnomo,
Bambang . 2006. Materi Kuliah Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Universitas
Bengkulu. Bengkulu.
Dropkin, V. H. 1992. Pengantar
Nematologi Tumbuhan. Gadjah Mada University.Yogyakarta.
Mustika, I. dan Y. Nuryani. 2003. Penyakit-penyakit
Utama Tanaman yang Disebabkan Oleh Nematoda. Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat. Makalah pada ”Pelatihan Identifikasi dan Pengelolaan Nematoda
Parasit Utama Tumbuhan”. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PKPHT)-HPT,
Institut Pertanian Bogor, 26-29 Agustus 2009. 34 h.
Williams, T. D. dan J. Bridge. 1983 Plant
Pathologist’s Pocketbook Second Edition. Commonwealth Agriculture Bureaux.
The Canbrian News Ltd, Queen Street, Aberystwyth, wales. Halaman 225-249.
No comments:
Post a Comment