KLASIFIKASI TIAP SPESIES :
1.Cicak rumah
(platyurus)
Sisi dorsal (punggung) tanpa bintil-bintil sisik yang membesar, berwarna abu-abu keputihan (apabila sedang berada di tembok), atau dengan pola-pola gelap serupa batik atau bunga kehitaman simetris di atas punggungnya (apabila di atas kayu atau di pohon). Sebuah garis kehitaman tipis berjalan mulai dari depan mata, melewati timpanum, bahu, sisi perut (berbentuk serupa renda) hingga ke pinggul. Ventral (sisi perut) keputihan atau kuning. Ekor memipih lebar, meruncing di ujung.
2.Tokek (gecko gecko)
Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor, yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin. Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar.
3.Kura-kura brazil (Trachemis scripta)
Kura-kura brazil dikenal juga sebagai kura-kura ''red-ear slider'' atau dalam bahasa latin ''trachemys scripta elegans''. Hal ini disebabkan adanya semburat warna merah tepat di belakang matanya sehingga menyerupai telinga berwarna merah. Kura-kura brazil berasal dari bagian selatan Amerika Serikat, memiliki warna tempurung campuran antara hijau dan kuning. Daya tahan kura-kura brazil yang kuat membuat kura-kura mudah beradaptasi dengan lingkungan manapun. Umur kura-kura dapat mencapai usia 20 tahun dengan panjang maksimal sekitar 30 cm. Kura-kura Brazil berkembang biak dengan cara bertelur. Jumlahnya bervariasi antara 20 hingga 45 butir tergantung kesuburan dan cuaca. Kura-kura brazil biasanya bertelur sekitar bulan Agustus hingga September menjelang musim hujan. dan untuk menetas dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Setelah menetas kura-kura brazil akan segera mencari perairan untuk tumbuh dewasa. Kura-Kura Brazil berwarna hijau tua dengan garis-garis kuning dan memiliki bercak merah pada setiap sisi di kepalanya. Kura-kura ini dapat mudah dibedakan oleh rahang bawahnya yang lebih bulat dibanding jenis pseudemys yang lebih kotak. Jari-jari kaki belakangnya dihubungkan oleh selaput seperti bebek karena mereka hewan air. untuk membedakan jenis kelamin, Jantan memiliki cakar yang lebih panjang di kaki depannya. sedangkan kloaka pada betina lebih dekat ke tempurungnya daripada jantan.
4.Cicak terbang (Draco volanes)
Kadal yang berukuran agak kecil, panjang total hingga 200 mm. Patagium (‘sayap’) berupa perpanjangan enam pasang tulang rusuk yang diliputi kulit. Sisi atas patagium dengan warna kuning hingga jingga, berbercak hitam. Sisi bawah abu-abu kekuningan, dengan totol-totol hitam.
Kepala berbingkul-bingkul, bersegi-segi dan
berkerinyut seperti kakek-kakek; dengan kantung dagu berwarna kuning (jantan)
atau biru cerah (betina), dan sepasang sibir kulit di kiri kanan leher. Rigi
mahkota kecil, terletak di sisi belakang kepala. Mata khas kadal agamid, dengan
pelupuk tebal menonjol.
Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna coklat sampai
kehitaman atau keabu-abuan, warna bisa berubah menjadi lebih gelap atau lebih terang
bila merasa terganggu. Sepanjang vertebra (tulang belakang) terdapat pola
bercak-bercak hitam yang teratur letaknya: mulai dari ubun-ubun, belakang
kepala, tengkuk, kemudian membesar dan berubah menjadi pola hitam kecoklatan
setengah lingkaran di tiga titik di punggung (dorsum) dan satu di
pangkal ekor. Pola warna semacam ini merupakan samaran yang baik di pepagan
pohon.
Ventral (sisi bawah tubuh) abu-abu keputihan, agak kehijauan di sisi medial
(garis tengah tubuh); dengan titik-titik kecoklatan di arah lateral (sebelah
pinggir tubuh). Ekor sekitar 1½ kali panjang tubuh; berbelang-belang di ujung,
dengan sisik-sisik yang berlunas kuat menjadikannya nampak bersegi-segi.5.Kura-kura daun (Cyclemys dentate)
Kura-kura yang biasa hidup di air
tawar; di sungai besar
atau kecil yang mengalir lambat. Panjang tempurungnya (karapas) mencapai 240 mm, dengan lima buah keping sisik vertebral
di tengah punggungnya. Keping-keping vertebral ini memiliki lunas (tonjolan
memanjang), namun lunas ini cenderung menghilang setelah dewasa; urutan panjang
keping-keping itu adalah 2 = 3 = 4 > 5 > 1.[1]
Lehernya dengan garis-garis memanjang, kekuningan atau kemerahan. Keping-keping
sisik pada plastron (penutup dada dan perut) dengan coretan-coretan radial
berwarna kehitaman, tebal atau tipis sampai kabur.
6.Orong-orong (Takydromus sexlineatus)
Kadal berbadan kurus lampai, dengan ekor yang
panjang menjuntai, sering ditemukan berlari cepat menyusup rerumputan atau
tengah berjemur di atas semak-semak rendah. Kadang-kadang pula memanjat rumput-rumputan
yang agak tinggi, untuk berburu serangga yang menjadi mangsanya.
Memiliki leher yang panjang dan moncong
meruncing, kadal ini serupa dengan biawak namun berukuran jauh lebih kecil dan kurus. Total
panjang tubuh hingga 290 mm, dan sekitar empat-perlimanya adalah ekor. Panjang
kepala dan badan (snout-to-vent length) mencapai 8 cm, meski
kebanyakan tidak melebihi 6 cm. Lidahnya bercabang.
7.Kura-kura pipi
putih (Siebenrockiella
crassicollis)
Bertubuh relatif kecil, panjang tempurungnya mencapai 200 mm. Keping
nukhal (tengkuk) sempit dan menyempit ke arah depan. Keping-keping vertebral
juga sempit, sekitar 40% lebar keping kostal di tengah badan. Keping vertebral
hampir sama panjangnya; yang no-1 melebar di sebelah depan, no-2 hingga 4
melebar di tengah-tengah, dan no-5 melebar di belakang. Keping kostal pertama
yang paling besar, dan keempat yang paling kecil. Keping-keping marginal membentuk
tepi tempurung yang rata di bagian depan, namun bergerigi di bagian belakang.
Urutan panjang hubungan (yakni yang membentuk garis tengah) di antara
keping-keping perisai perut adalah: abdominal > pektoral > femoral > anal > gular >
humeral.[1]Kura-kura yang berwarna hitam di bagian punggung (karapas), atas kepala, dan perut (plastron). Terdapat bercak putih
atau pucat pada pipi dan di atas matanya. Garis-garis atau pola putih
kekuningan terdapat di sekitar hubungan antara keping-keping perut, atau kadang
kala hitam seluruhnya.[1]
No comments:
Post a Comment