Spermatogonium
Spermatogonium
merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis.
Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid. ade bootak
Spermatosit
primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi
pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.
Spermatosit
sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis.
Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.
Spermatid
merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis yang kedua.
Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid. y5u876o68roi
Sperma
merupakan diferensiasi atau
pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma
terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap sperma yang
telah matang dan siap dikeluarkan.
Spermatogenesis
adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara
pembelahan meiosis
dan mitosis.
Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di epididimis. Sedangkan tempat
menyimpan sperma
sementara, terletak di vas deferens
sperma vs
ovum, menarik kan judulnya (narsis!), ok disini akan kita bahas tentang
tahap-tahap pembentukan sperma dan ovum.
1. Spermatogenesis
Peralihan dari bakal sel kelamin
yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam
perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung
pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone
(Wildan yatim, 1990).
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap
yaitu :
1.Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang
mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia
Spermatogonia merupakan struktur
primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis.
Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang
menjadi spermatosit primer.
Spermatosit Primer
Spermatosit primer mengandung
kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit
akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer) menjauh dari
lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I yang
kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak
membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat
suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I,
spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid
menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase
akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua
spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita “X”. Apabila
salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik
manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak
terdiri dari :
- Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.
- Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
- Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
- Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius.
sumber, www.embryology.ch
2. Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula
terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan
migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan
intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh
sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara
bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan
migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000.
Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan
selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu
pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel
de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer
mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom
yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang
lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa
gen-gen yang disebut DNA.
4.Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium
ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi
ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk
dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar
dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit
sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan
polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami
degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini
menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer,
juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih
membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain
mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain
(pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom
yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya
terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum).
Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi,
sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara
normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi
mulai mengalami perkembangan embrional.
II.2.3. Fertilisasi
Menurut Sri Sudarwati (1990)
fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk suatu
individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari kedua parentalnya.
Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan masuknya
spermatozoa kedalam ovum. Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh menjadi
individu baru.
Spermatozoa yang mengelilingi ovum
akan menghasilkan enzim hialuronidase, yaitu enzim yang memecah protoplasma
pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah. Enzim
tersebut merusak korona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya
untuk satu sperma saja. Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera
setelah masuk ke dalam ovum. Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub
kedua dalam inti (nukleus) ovum mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu
bersatu dengan inti sperma, sehingga terbentuk kromosom diploid (2n).
No comments:
Post a Comment