PROTEIN
Protein
merupakan senyawa oganik yang berjumlah banyak yang mengandung organisme hidup
dan sangat penting sesuai dengan fungsinya. Pertama kali diemukan pada
1883.saat ii proein dikenal sebagai bahan utama penyusun sel. Menyusun sel
lebih dari 50 persen berat kering ewan. Kata “protein” diambil dari bahasa
yunani , yaitu proteins atau primer (fessenden, 1986).
Protein adalah segolongan besar
senyawa organik yang dijumpai dalam semua mahluk hidup. Protein terdiri dari
karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N) dan kebnyakan juga mengandung sulfur (S)
(tanti, 2009).
Protein adalah polimer yang terjadi
melalui reaksi polimerasi kondensasi dari monomer asam amino. Masing-masing
asam amino digubunkan degan suatu ikaan peptida, fungsi protein bervariasi yaitu
ebagai enzim, hormon, antibodi dll. Dikenal da empat macam struktur protein
yaitu , primer, sekunder, tersier dan kuartener (lehninger, 1982).
Suatu molekul protein terdiri dari
untaian banyak asam amino jumlahnya isa ratusan sampai ribuan. Ada asam amino
beruntai kesamping sehingga membentuk cabang. BM suatu protein belasa sampai
ratusan ribu protein yang tergolong paling besar adalah globulin, dengan
BM=920.000. jika protein dipecah atau dicernakan terbentuk suatu hasil antara
yang disebut peptida-peptida dibina atas eberapa asam amino. Dua asam amino
beruntai disebut dipeptida. Tiga beruntai disebut tripeptida dan jika beruntai
banyak disebut polipeptida. Ada bagian atau bagian sel berupa protein ada dalam
bentuk peptida (siswono 2001).
Struktur-struktur
protein antara lain :
1.
Struktur Primer
Menunjukan
jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekl protein
2.
Struktur
Sekunder
Menunjukan
adaya struktur α –helix dan lembaran berlipat
3.
Struktur
Tersier
Meunjukan
kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau golongan (jembatan tiol –
globural)
4.
Struktur
Kuartener
Menunjukan
derajat persekutuan unit-unit protein.
(poedjiadi,1994)
Protein
dapat juga dibagi mejadi dua golongan utama berdasarka bentuk dan sifat tertnt.
Rotein globural dan protein serabut. Protein globural adalah molekul berentuk bulat kompak. Larut
dalam air ( keratin kuku, rambut, kulit, kolagen pada jaringan ikat dan tulang)
klasifikasi berdasarkan komposisi yaitu protein sederhana dan ptotein kojugat .
merupakan gabungan protein sederhana dan komponen protein (glikoprotein,
metaloprotein, lpoprotein, fosfoprotein, homoprotein) (lehninger,1982).
Pada umumnya asam amino larut dalam
air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter dan kloroform,
asam amino ialah asam karbohidrat yang mempunyai gugus NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Rumus R-CH-COOH( poedjiadi, 1994).
|
NH
Asam karboksilat
alifatik maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang
larut dalam air, tapi larut dalam pelarut oganik. Demikian pula amino pada
umumnya tidak larut dalam air, tetapi arut dalam pelarut organik ( poedjiadi,
1994).
Asam amino ada 20
macam di alam dan terdiri dari satu gugus asam amino (-NH2) satu gugus rantai
panjang samping (R), terikat pada satu atom C yang sama.
Klasifikasi asam amino berdasarkan gugus -R:
1.asam amino netral non-polar ( glisin, alanin, valin, isoleusin,
metionin)
2.asam amino aromatik (fenil, alanin, tirosin)
3.asam amino polar tak bermuatan (serin, sistein)
4. asam amino bebas (lisin, arginin, histidin)
5.asam amino asam (asam apartat, asam glutamat)
Pada asam-asam
amino yang membentuk peptida yang terdiri dari gugusan netral asam amino akan
beraksi netral bila terdapat gugus karboksilat bebas berlebih, maa peptida
tersebut akan bereaksi basa ( iskandar, 1974).
Beberapa uji untuk mengidentifikasi protein:
Uji Ninhidrin:
uji ini digunakan untuk mengidentifikasi asam
amino secara kuantitatif dalam jumlah kecil pemanasan dengan nihidrin berlebih
akan menghasilkan produk berwarna ungu pada semua asam amino yang memiliki gugus α-asam
amiobebasa, proin memberikan warna kuning karena tersubstitusi gugus α-amino.
Pada kondisi yang sesuai inensitas dihasilkan dapa dipakai ntuk mengukur
konsentrasi asam amino secara kalorimeter (lehninger,1993).
Uji
Biuret :
Biuret adalah pengujian untuk mengetahi adanya ikatan peptida
khususnya peptida dalam protein, preaksi
ini terdiri dari CuSO 4 dalam basa etrat kuat warna yang dihasilkan uji
biuret adalah ungu. Tidak selalu positif untuk setiap protein seperti dipeptida
dan asam-asam amino (kecuali serin, histidin, tirosin)
Titik Isoelektrik:
Protein mempunya titik isoelektrik yaitu PH yang menunjukan jumlah
muatan positif han negatif sama dalam protein itu . sehingga keadaan ini daya
larut protein minimu. Protein akan bermuatan positif dibawah titik
isoelektriknya protein distabilkan oleh muatan dan ineraksi protein dengan
pelarut. Bila salah satu du faktor ini dihilangkan dapat engendap tetapi bila
keduanya dihilangkan maka protein selalu mengendap titik isoelektrik. Dapat
ditentukan elektroforesis. Yaitu suatu proses untuk mengukur migrasi ion dalam
suatu man listrik.titik isoelektrik dapat ga di tetapkan dengan titrasi
(fessenden 1986).
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu
atom karbon (C) yang sama
(disebut atom C "alfa" atau α).
Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada
larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak
dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
asam amino, nama resminya adalah asam 2-amino karboksilat atau asam
α-amino karboksilat. Secara umum memiliki struktur sebagai berikut:
Dimana R adalah gugus samping mulai dari yang paling sederhana –H
(glycine | gly) hingga yang memiliki gugus samping siklik seperti tryptophan
(trp). Gambar di bawah ini adalah struktur dari 20 jenis asam amino penyusun
protein. Gugus R ada yang bersifat netral, bermuatan positif, negatif, ada yang
hidrofilik dan hidrofobik.
Protein adalah makromolekul yang unik sekaligus memiliki struktur
yang kompleks. Meskipun protein hanya tersusun atas asam amino yang ada 20
jenis saja, namun untuk dapat berfungsi, ia akan melipat-lipat dan membentuk
suatu struktur tertentu yang sangat presisi sekaligus sulit diprediksi hingga
saat ini. Karena strukturnya yang unik dan presisi itulah maka protein memiliki
fungsi yang spesifik yang berbeda satu dengan lainnya.
Struktur protein memiliki tingkatan, asam amino sebagai monomer penyusun protein tersusun sehingga membentuk struktur protein
Struktur protein memiliki tingkatan, asam amino sebagai monomer penyusun protein tersusun sehingga membentuk struktur protein
Struktur Primer
Gly-Pro-Thr-Gly-Thr-Gly-Glu-Ser-Lys-Cys-Pro-Leu-Met-Val-Lys-Val-Leu-Asp-Ala-Val-Arg-Gly-Ser-Pro-Ala
Struktur primer terbentuk karena ikatan peptida antar AA selama proses biosintesis protein atau translasi. Urutan asam amino dapat ditentukan dengan metode Degradasi Edman atau Tandem Mass Spectrophotometry. Atau bisa juga dari hasil translasi in silico gen pengkode protein tersebut.
Struktur Sekunder
Pada bagian tertentu dari protein, terdapat susunan AA yang membentuk suatu struktur yang reguler dengan sudut-sudut geometri tertentu. Ada dua struktur sekunder utama yaitu alfa-helix dan beta-sheet. Struktur ini terjadi akibat adanya ikatan hidrogen antar AA.Seperti halnya alfa-helix, struktur beta-sheet juga terbentuk karena adanya ikatan hidrogen, namun seperti terlihat pada gambar sebelah kanan, ikatan hidrogen terjadi antara dua bagian rantai yang pararel sehingga membentuk lembaran yang berlipat-lipat.
Tidak semua bagian protein membentuk struktur alfa-helix dan beta-sheet, pada bagian tertentu mereke tidak membentuk struktur yang reguler.
Struktur Tersier
Struktur tersier adalah menjelaskan bagaimana seluruh rantai polipeptida
melipat sendiri sehingga membentuk struktur 3 dimensi. Pelipatan ini
dipengaruhi oleh interaksi antar gugus samping (R) satu sama lain. Ada beberapa
interaksi yang terlibat yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Yepihardi,2011.Struktur
Molekul Protein http://sciencebiotech.net/struktur-molekul-protein/
Fessenden,R.J,1986
Kimia Organik. Diterjemahkan oleh
A.H.Pujaatmaka . Edisi ke-2.
Jakarta; Erlangga.
Eskandar,
y.1974. Biokimia jakarta; yayasan Dharma Graha.
Lehninger,A.L,1993.
Dasar-Dasar Biokimia. Diterjemahkan oleh Thenawijaya.Jakarta;
Erlangga.
Poedjiadi,A,1994.Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta; UI Press.
Tanti,
2009.Protein .http://id
shoobing.com/exact-sciences/biology1902571-protein/
No comments:
Post a Comment